Hari ini cuacanya tenang sekali, tidak mendung juga tidak terik. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke kedai kopi favoritku di dekat rumah, Sesampainya disana aku langsung memesan menu favoritku, lalu aku sibuk mencari kursi kosong dan mataku tertuju pada dua kursi berhadapan dengan sebuah meja kecil yang menjadi pemisah tepat disudut ruangan dan bersebelahan dengan jendela yang menghadap ke jalan raya. Dan aku duduk dengan segelas es kopi dan kentang goreng yang masih hangat, sesekali melihat lalu lalang orang yang keluar masuk dari pintu.
Suasana seperti ini cocok sekali dengan aku, yang tidak terlalu senang dengan keramaian tapi kadang merasa kesepian. Mungkin untuk kamu yang kurang cocok dengan keadaan seperti ini, ketika melihat orang seperti aku, akan bertanya "kenapa sendirian?" dengan raut wajah aneh dan bingung. tapi jika iya, pertanyaanmu itu akan aku jawab dengan senyum tipis karna enggan berbasa-basi dengan seseorang yang mungkin terbiasa kemana-mana ditemani.
Dari tempat duduk ini, aku bisa melihat beberapa aktivitas orang-orang yang juga berada di ruangan yang sama denganku ataupun diluar jalan sana. Ada yang sibuk mengobrol dengan orang disebelahnya, ada juga segerombolan orang yang tertawa-tawa, ada yang melirik jam tangan dan mengetukkan jari ke meja karna gelisah sebab menunggu orang tidak kunjung datang, lalu orang-orang diluar sana yang sedang terjebak di lampu merah yang cukup lama, dan beberapa pedagang kecil yang menawarkan dagangannya yang belum juga berkurang banyak.
Aku sering sekali datang ke tempat ini sendiri, ada satu barista yang sampai hapal menu apa yang akan aku pesan, jadi kalau saat itu dia sedang berjaga dan aku datang pasti dia langsung tersenyum dan berkata "Seperti biasa kan?" aku hanya mengangguk seraya membalasnya dengan senyum juga, aku pun juga mulai hapal diluar kepala apa saja aktivitas orang-orang yang berkunjung kesini, semua terlihat sama seperti sebelumnya, hanya saja mungkin orang-orangnya yang berganti.
Tapi hari ini aku mulai jenuh, bukan jenuh dengan rasa kopi atau tempatnya. Hanya saja aku mulai jenuh dengan pemandangan di depanku yang selalu sama, ya kursi dihadapanku yang sejak pertama aku datang kesini, selalu kosong. Saat perasaan itu menghampiri, aku mendadak termenung sambil berfikir "kapan ya, kursi kosong dihadapanku ini akan diisi seseorang?" atau "Siapa ya orang paling beruntung, yang bisa mengisi kekosongan itu?"
Sial, ketika menuliskan ini pun aku kembali berandai-andai tentang seseorang yang mau menemaniku minum kopi, mengobrol tentang apa saja, menghilangkan perasaan lelah bersama dan duduk tepat dihadapanku mengisi kursi yang selama ini kubiarkan kosong tidak bertuan pada siapa-siapa, mungkin ini akan menjadi sederhana sebab aku hanya perlu mencari seseorang yang bersedia menemaniku minum kopi, tapi aku tidak butuh sekadar teman minum kopi, aku perlu seseorang yang bisa membuatku betah untuk berlama-lama duduk bersamanya, yang membuat waktu menjadi begitu berharga dan tidak terasa seperti "wah sudah cukup lama ya, padahal rasanya baru mengobrol sebentar."
Tapi entah dengan siapa? aku masih dan akan terus menunggu waktu itu tiba sembari menikmati tiap aroma dan rasa kopi yang aku rasakan.
Komentar
Posting Komentar